Terbitan

AI Memberikan Pengalaman Berbelanja Unik ke Pelanggan Ritel

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 27-09-2024
AI Memberikan Pengalaman Berbelanja Unik ke Pelanggan Ritel

AI Memberikan Pengalaman Berbelanja Unik ke Pelanggan Ritel

Oleh : Ivan Jaka Perdana, S.E., M.M.
Dosen Prodi : Manajemen Ritel Universitas Teknologi Digital Indonesia
Bidang Penelitian & Keminatan : Manajemen Bisnis

       Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) sudah digunakan di segala bidang, termasuk dalam bisnis modern untuk memberikan pengalaman belanja yang unik dan personal bagi pelanggan, telah menjadi salah satu tren paling menarik dalam dunia bisnis modern. Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menghadirkan pengalaman yang personal dan relevan bagi pelanggannya, dan AI memegang peran kunci dalam mewujudkannya. Dengan memanfaatkan kemampuan AI, perusahaan dapat lebih memahami kebutuhan pelanggan, memprediksi preferensi mereka, dan memberikan layanan yang jauh lebih personal daripada sebelumnya.

      Salah satu cara utama AI membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang unik adalah melalui personalisasi. Ketika Anda mengunjungi situs web atau aplikasi e-commerce, AI dapat melacak perilaku browsing, interaksi social media dan pembelian Anda, kemudian menawarkan rekomendasi produk yang relevan berdasarkan data tersebut. Contoh yang paling umum adalah algoritma rekomendasi di platform seperti Tokopedia atau Lazada, di mana setiap kali Anda menggunakan layanan tersebut, AI bekerja di belakang layar untuk menawarkan konten atau produk yang sesuai dengan minat Anda. Algoritma ini tidak hanya membuat pengalaman belanja atau hiburan menjadi lebih mudah, tetapi juga terasa lebih relevan dan personal.

         Selain itu, AI juga digunakan dalam layanan pelanggan melalui chatbot dan asisten virtual. Chatbot modern yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan mampu memberikan dukungan pelanggan dengan menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time, memberikan informasi produk, dan bahkan membantu dalam proses pembelian dengan respons yang cepat dan akurat. Asisten virtual dapat membantu pelanggan dalam menemukan produk yang mereka cari, memberikan rekomendasi berdasarkan preferensi, dan menawarkan saran pembelian tambahan. Hal ini disebabkan AI dapat belajar dari interaksi sebelumnya untuk meningkatkan respons di masa depan, menciptakan pengalaman yang semakin baik seiring berjalannya waktu. Misalkan ketika Anda sebagai pelanggan yang ingin menanyakan status pengiriman barang di tengah malam. Tanpa perlu menunggu jam operasional, chatbot yang dioperasikan AI dapat langsung memberikan jawaban instan yang Anda butuhkan. Hal ini pelanggang merasa mendapatkan kenyamanan dan efisiensi, dua hal yang sangat dihargai oleh pelanggan saat ini.

      Penggunaan AI juga memungkinkan perusahaan untuk memprediksi kebutuhan pelanggan di masa depan. Dengan menganalisis data besar (big data), AI dapat mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin tidak terlihat oleh manusia. Sebagai contoh, dalam industri retail, AI dapat menganalisis data penjualan dari beberapa musim atau tren konsumsi tertentu dan memprediksi produk apa yang kemungkinan besar akan diminati oleh pelanggan di masa mendatang. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempersiapkan inventaris dengan lebih baik, menyesuaikan kampanye pemasaran, dan bahkan menentukan harga yang optimal.

         Namun, kemampuan AI tidak hanya personalisasi dan prediksi saja Teknologi AI ini juga dapat meningkatkan pengalaman pelanggan melalui otomatisasi tugas-tugas yang repetitif. Misalnya, dalam dunia fashion, beberapa platform e-commerce telah menggunakan AI untuk membantu pelanggan menemukan ukuran pakaian yang tepat. AI dapat memproses data ukuran tubuh dan preferensi pelanggan, lalu merekomendasikan produk yang sesuai tanpa harus melakukan trial and error yang biasanya memakan waktu. Teknologi augmented reality (AR) yang didukung AI juga menciptakan pengalaman belanja yang unik. Misalnya, aplikasi AR memungkinkan pelanggan untuk "mencoba" produk secara virtual, seperti pakaian atau kosmetik, sebelum memutuskan untuk membeli.

    Selain itu, AI juga memiliki peran penting dalam analisis sentimen pelanggan. Dengan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP), AI dapat menganalisis ulasan pelanggan, komentar di media sosial, dan interaksi lainnya untuk memahami bagaimana perasaan pelanggan tentang merek atau produk. Ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi perusahaan untuk mengetahui apakah pelanggan puas atau ada aspek tertentu yang perlu diperbaiki. Pada akhirnya, analisis sentimen ini memungkinkan perusahaan untuk merespons keluhan atau umpan balik secara lebih proaktif, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas pelanggan.

       Namun, meskipun AI membawa banyak manfaat, ada juga celah kelemahan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah privasi dan keamanan data. Penggunaan AI yang terlalu invasif tanpa menjaga privasi pelanggan dapat menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk transparan tentang bagaimana mereka menggunakan data pelanggan dan memastikan bahwa data tersebut dilindungi dengan baik.

      Secara keseluruhan, penggunaan AI dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang unik memberikan potensi besar bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan mereka. Dengan personalisasi, otomatisasi, dan analisis data yang mendalam, AI memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga melampauinya. Namun, keseimbangan antara teknologi dan privasi tetap harus dijaga agar kepercayaan pelanggan tetap terpelihara.

Untuk belajar dengan baik bagaimana menggunakan AI yang optimal dan keamanan data  yang baik sehingga tercipta keunggulan bagi diri dan perusahaan, Yuk Kuliah di UTDI!!