Terbitan

Integritas di Era Digital, Mudah Tapi Susah

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 16-08-2024
Integritas di Era Digital, Mudah Tapi Susah

Integritas di Era Digital, Mudah Tapi Susah



Oleh: Ilham Rais Arvianto, M.Pd.

Dosen Prodi: Informatika Universitas Teknologi Digital Indonesia

Bidang Penelitian dan Keminatan : Pendidikan Matematika


Era digital ditandai dengan kemajuan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi digital, seperti internet, media sosial, dan perangkat pintar, telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, berbelanja, dan mengakses informasi. 

Dalam dunia pendidikan juga mengalami transformasi dengan adanya pembelajaran online dan akses yang lebih mudah ke sumber belajar. Dalam kehidupan sehari-hari, media sosial dan platform digital lainnya telah menjadi sarana utama untuk berinteraksi dan berbagi informasi, mengubah dinamika hubungan sosial.

Namun, dengan segala kemajuan di era digital ini juga membawa tantangan, terutama terkait dengan privasi, keamanan data, dan etika. Di sinilah pentingnya mempertahankan integritas dalam berperilaku dan berinteraksi di dunia digital, untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan cara yang bijak, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi semua pihak.

Integritas dalam KBBI diartikan sebagai kejujuran. Integritas memainkan peran penting dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan publik, karena integritas mencerminkan kejujuran, konsistensi, dan transparansi dalam tindakan dan komunikasi. Ketika individu, organisasi, atau lembaga bertindak dengan integritas, mereka menunjukkan komitmen untuk berperilaku secara etis dan bertanggung jawab. Hal ini menciptakan rasa percaya di kalangan publik bahwa mereka dapat mengandalkan pihak tersebut untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang benar.

Kepercayaan publik berkembang ketika orang merasa yakin bahwa pihak yang mereka percayai akan memenuhi janji mereka, bertindak dengan jujur, dan tidak menyembunyikan informasi penting. Misalnya, dalam konteks bisnis, perusahaan yang menjalankan operasinya secara etis dan transparan cenderung mendapatkan dukungan dari pelanggan, investor, dan mitra bisnis. Di bidang pemerintahan, pejabat publik yang jujur dan bertanggung jawab cenderung mendapatkan kepercayaan dari warga negara.

Sebaliknya, ketika integritas dilanggar, misalnya melalui penipuan, korupsi, atau perilaku tidak etis lainnya, kepercayaan publik dapat hancur. Hal ini dapat berdampak negatif pada reputasi dan kredibilitas pihak tersebut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hilangnya dukungan, peningkatan skeptisisme, dan pengawasan yang lebih ketat. Oleh karena itu, integritas bukan hanya fondasi dari hubungan yang sehat antara pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga merupakan kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik dalam jangka panjang.

Integritas di era digital ini perlu dijaga dan dibudayakan di seluruh bidang. Beberapa cara yang dapat dipakai untuk menjaga integritas di era digital ini, antara lain melalui (1) pendidikan & kesadaran : memberikan edukasi pentingnya integritas di semua jenjang level jenjang pendidikan; (2) peraturan & kebijakan : membuat dan menerapkan regulasi yang diperlukan untuk menegakkan integritas di era digital; (3) penggunaan teknologi untuk kebaikan : mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan integritas (misalnya, blockchain untuk transparansi).

Melihat pentingnya integritas tersebut, Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) sebagai salah satu universitas yang menanamkan integritas kepada seluruh sivitas akademikanya. Hal ini sesuai dengan salah satu kata pada tagline yang dicanangkan oleh UTDI yakni, Digital - Global - Integrity.

Akhirnya, integritas, satu kata yang singkat, mudah diucapkan namun menjadi tantangan untuk melakukan. Sulit atau mudah untuk melakukannya di era digital ini hanya diri kita masing-masing yang mengetahuinya.