Terbitan

Revitalisasi Digital Tourism: Strategi & Tantangan

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 02-08-2024
Revitalisasi Digital Tourism: Strategi & Tantangan

Revitalisasi Digital Tourism: Strategi & Tantangan


 

Oleh : Edi Faizal, S.T., M.Cs.

Dosen Prodi : Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi Universitas Teknologi Digital Indonesia

Bidang Penelitian dan Keminatan : Artificial intelligence, Information retrieval, e-Tourism

 

Prestasi gemilang Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 menjadi bukti nyata kemajuan pesat industri pariwisata nasional. Naik 10 peringkat, mengantarkan Indonesia ke posisi 22 dari 119 negara, melampaui negara-negara tetangga seperti Malaysia (35), Thailand (47), dan Vietnam (59). Keberhasilan ini menandakan potensi luar biasa yang dimiliki dan membuktikan bahwa sektor pariwisata Indonesia cukup diperhitungkan di kancah internasional.

Era baru yang serba digital, menjadikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjelma menjadi kunci utama untuk menarik wisatawan global dan meningkatkan kualitas pengalaman wisata secara keseluruhan. Teknologi digital telah membuka peluang emas bagi industri pariwisata Indonesia. Platform online seperti media sosial dan e-commerce sangat memudahkan wisatawan dalam mencari informasi, merencanakan perjalanan, dan melakukan reservasi. Konsep smart tourism yang memanfaatkan data analitik, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) memungkinkan optimalisasi pengelolaan pariwisata dan meningkatkan efisiensi operasional.

Implementasi smart tourism yang terintegrasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata.  smart tourism dalam bentuk sistem rekomendasi personalisasi telah menjadi salah satu inovasi yang signifikan. Berdasarkan data histori pencarian dan preferensi wisatawan, platform digital dapat merekomendasikan destinasi wisata, akomodasi, dan aktivitas yang sesuai dengan minat wisatawan. Layanan chatbot berbasis AI dapat membantu menjawab pertanyaan wisatawan, reservasi, dan informasi lengkap terkait destinasi wisata. Analisis data pergerakan wisatawan juga memungkinkan pengelola wisata untuk memahami pola dan tren wisata, sehingga dapat meningkatkan infrastruktur dan kualitas layanan.

Yogyakarta, sebagai salah satu destinasi primadona, menjadi contoh nyata pemanfaatan teknologi digital dalam industri pariwisata. Platform digital seperti Jelajah Bantul, Amazing Sleman, PesonaKU-Kulonprogo, dan Visiting Jogja menjadi gerbang informasi bagi para wisatawan. Melalui platform-platform ini, wisatawan dapat dengan mudah mengakses informasi terkait destinasi wisata, event, kuliner, serta fasilitas yang tersedia di setiap kabupaten/kota. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemudahan bagi wisatawan dalam merencanakan perjalanan, tetapi juga membantu mengurangi informasi yang berlebihan (information overload) dan tidak valid yang sering kali justru membingungkan.

Namun demikian, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi yaitu keamanan siber (cybersecurity). Kebocoran data pribadi, penipuan online, dan serangan siber (cyberattack) dapat merugikan bisnis pariwisata dan merusak kepercayaan wisatawan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keamanan siber dalam industri pariwisata menjadi suatu keharusan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan meliputi penerapan standar keamanan siber yang diakui secara global seperti ISO 27001, guna melindungi data wisatawan dan mencegah terjadinya kejahatan siber. Selain itu, pelatihan dan edukasi bagi pelaku industri pariwisata dan wisatawan tentang pentingnya keamanan siber dan cara-cara untuk melindungi diri dari serangan siber juga menjadi krusial.

Untuk memaksimalkan potensi dan meminimalkan risiko di era digital, diperlukan strategi yang komprehensif dan terintegrasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi pelaku industri pariwisata dalam memanfaatkan teknologi digital merupakan faktor penting. Peningkatan kerjasama antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelaku usaha dan akademisi sangat diperlukan untuk bersama-sama mengembangkan industri pariwisata berbasis digital dan berkelanjutan. Akademisi dalam lingkungan perguruan tinggi, khususnya yang konsern pada teknologi digital, seperti Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) memiliki peranan penting untuk mendorong inovasi adaptif terhadap isu terkini. Pengembangan SOC (security operation center) di laboratorium terpadu UTDI merupakan respon aktif terhadap isu cybersecurity yang mencuat saat ini. UTDI berkomitmen dan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada semua pihak , termasuk calon mahasiswa untuk bersinergi membangun masyarakat digital berkemajuan. Pengembangan infrastruktur TIK yang mumpuni, seperti akses internet yang stabil dan berkecepatan tinggi di seluruh destinasi wisata, menjadi landasan fundamental untuk mendukung berbagai platform digital. Promosi wisata yang terarah dan efektif dengan pemanfaatan platform digital penting untuk menjangkau wisatawan global dengan strategi yang tepat dan sesuai dengan target pasar.

Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat dari semua pihak, Indonesia dapat menjadi destinasi wisata unggulan di era modern, menarik wisatawan global dan meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional.