Terbitan

Representasi Tren Ritel Yang Menjadi Pusat Perhatian di 2024

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 21-06-2024
Representasi Tren Ritel Yang Menjadi Pusat Perhatian di 2024

Representasi Tren Ritel Yang Menjadi Pusat Perhatian di 2024


Oleh : Dixian Bhikuning, S.E., M.M.

Dosen Prodi : Manajemen Ritel Universitas Teknologi Digital Indonesia

Bidang Penelitian dan Keminatan : Manajemen Ritel dan Perilaku Konsumen


Seiring dengan meningkatnya popularitas pengaturan kerja hybrid yang menggabungkan kantor dan kerja jarak jauh, dunia bisnis ritel juga mengalami perubahan serupa. Perbedaan antara toko offline dan e-commerce semakin kabur dan di lingkungan ritel yang terus berkembang, banyak pemilik bisnis ritel kecil bertanya-tanya strategi terbaik untuk memastikan kesuksesan bisnis mereka di tahun mendatang. Para pakar industri menawarkan prediksi tren ritel yang perlu diperhatikan selama tahun ini.

Teknologi akan menjadi pendorong utama perubahan dan evolusi dalam sektor ritel

Teknologi senantiasa menjadi faktor pendorong perubahan di lingkungan ritel, mulai dari memunculkan konsep kios swalayan di toko hingga mendukung pertumbuhan pesat e-commerce. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi digital yang sangat cepat, seperti kecerdasan buatan dan machine learning, serta kebutuhan bagi peritel untuk unggul di antara persaingan e-commerce, menuntut mereka untuk terus melakukan inovasi secara berkelanjutan.

Aktivitas berbelanja melalui platform online kini memiliki peran yang lebih besar dibandingkan sebelumnya

Selama pandemi COVID-19, jumlah pengusaha yang membuka toko online dan konsumen yang berbelanja daring meningkat tajam, dan tren ini berlanjut setelah pandemi mereda. "Perusahaan yang menjadikan e-commerce sebagai strategi utama bisnis mereka akan lebih siap menghadapi situasi setelah pandemi COVID-19 berakhir," ujar Yomi Kastro, pendiri dan CEO platform e-commerce Inveon. " Terdapat peluang besar bagi industri yang masih mengandalkan penjualan melalui toko, seperti industri konsumsi cepat saji dan farmasi."

Bahkan bagi peritel yang memiliki toko, keberadaan platform penjualan online menjadi suatu keharusan. Sejumlah konsumen lebih menyukai berbelanja dari kenyamanan rumah mereka atau pada waktu-waktu tertentu. Maka ini bisa dicoba menawarkan produk terlaris yang ada di toko daring agar memberikan pilihan kepada pelanggan untuk membeli tanpa harus mengunjungi lokasi tokonya.

Pelaku Bisnis Eceran Meminimalkan Sampah Kemasan

Seiring dengan meningkatnya kepedulian konsumen terhadap lingkungan, para peritel dan merek-merek produk akan berupaya menekan timbunan sampah kemasan. Upaya untuk menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan dapat dilihat dari bermunculannya perusahaan yang mengembangkan bahan pembungkus baru berbahan dasar nabati. Sebagai contoh, raksasa furnitur IKEA merencanakan untuk menghapus penggunaan kemasan plastik untuk produk barunya pada tahun 2025 dan untuk semua produknya pada 2028. Banyak merek besar lainnya juga tengah bergerak ke arah yang sama, beralih ke kemasan yang lebih berkelanjutan.

Inovasi-inovasi teknologi baru akan berdampak signifikan pada strategi pengelolaan tenaga kerja di sektor ritel.

Merekrut dan mempertahankan karyawan yang berkualitas baik kemungkinan akan tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para peritel. Salah satu cara bagi bisnis untuk mengatasinya adalah dengan menawarkan pekerjaan secara hybrid, di mana staf penjualan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui jalur online, sehingga meningkatkan keterampilan mereka dan menghilangkan batasan geografis dalam perekrutan karyawan.

Gudang Penyaluran Berukuran Mini Memperpendek Distribusi Barang kepada Pelanggan.

Seiring dengan pertumbuhan pesat e-commerce dalam beberapa tahun terakhir, pusat distribusi berskala besar menjadi ikon utama dalam bisnis perdagangan. Namun, menurut Jonathan Morav, kepala strategi produk di perusahaan pemenuhan ritel Fabric, saat ini perusahaan-perusahaan lebih banyak mencari pusat pemenuhan mikro, yaitu fasilitas dengan ukuran yang jauh lebih kecil yang dapat berlokasi lebih dekat dengan kawasan permukiman tempat para pelanggan mereka tinggal. Selain itu, pusat pemenuhan mikro ini juga memungkinkan bisnis untuk memanfaatkan penurunan harga real estat komersial di area pusat kota.

Banyak toko akan menyediakan pengalaman pelanggan yang unik.

Toko-toko offline telah menghadapi tantangan besar dengan berkembangnya industri. Namun mereka memiliki peluang lebih besar untuk berhasil jika mereka menyediakan pengalaman pelanggan yang unik dan berkesan melalui personalisasi kegiatan berbelanja.