Terbitan

Waspada! Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Etika Berkomunikasi

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 05-07-2024
Waspada! Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Etika Berkomunikasi

Waspada! Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Etika Berkomunikasi


Oleh: Dison Librado, S.E.,M.Kom.

Dosen Prodi : Bisnis Digital Universitas Teknologi Digital Indonesia

Bidang Penelitian dan Keminatan : UI-UX, Sistem Informasi


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain secara signifikan. Namun, dengan manfaat yang ditawarkan oleh teknologi ini juga menimbulkan tantangan etika yang perlu diperhatikan. 

Pertama, penggunaan Bahasa dan Gaya Komunikasi. Dengan adanya platform media sosial dan pesan instan, seringkali orang cenderung menggunakan bahasa yang kurang formal atau bahkan kasar. Etika berkomunikasi yang baik menuntut kesadaran akan cara kita menyampaikan pesan dan penggunaan bahasa yang sopan serta menghormati orang lain. Anonimitas di internet sering kali menyebabkan orang merasa bebas untuk menggunakan bahasa yang tidak pantas atau menyinggung, termasuk ujaran kebencian dan pelecehan. Sebagai contoh, di media sosial, seseorang mungkin menggunakan kata-kata yang kasar atau tidak sopan dalam berkomentar atau menuliskan status mereka tanpa memikirkan efeknya terhadap orang yang dituju atau pembacanya. 

Kedua, Privasi dan Keamanan Data. Perkembangan TIK telah membuka pintu bagi masalah privasi dan keamanan data yang kompleks. Bagaimana kita menyimpan, membagikan, dan menggunakan informasi pribadi orang lain merupakan bagian penting dari etika berkomunikasi dalam era digital ini. Dalam komunikasi digital, data pribadi sering kali dikumpulkan dan dibagikan tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna. Misalnya, aplikasi pesan instan atau media sosial yang mengakses dan menggunakan data pribadi untuk tujuan iklan. Jika seseorang membagikan informasi pribadi teman mereka tanpa izin di platform media sosial, hal ini bisa menjadi pelanggaran etika berkomunikasi karena tidak menghormati privasi orang lain. 

Ketiga, Penyebaran Informasi Palsu dan Hoaks. Media sosial dan platform online lainnya memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat, namun juga meningkatkan risiko penyebaran berita palsu atau hoaks. Etika berkomunikasi membutuhkan kehati-hatian dalam memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, serta tanggung jawab untuk tidak menyebarkan informasi yang dapat menyesatkan atau merugikan orang lain. Teknologi informasi memudahkan penyebaran berita palsu, hoaks, dan misinformasi. Misalnya, penyebaran hoaks tentang vaksin di media sosial yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Jika seseorang secara tidak sengaja menyebarkan berita palsu atau hoaks tanpa memverifikasi kebenarannya, hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi orang yang terlibat dan dapat merusak kepercayaan publik. 

Keempat, Penghormatan terhadap Kekayaan Budaya dan Keanekaragaman. Dengan globalisasi yang semakin meningkat, kita sering berinteraksi dengan orang dari latar belakang budaya dan nilai yang berbeda. Etika berkomunikasi membutuhkan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dan keberagaman pandangan, serta kesadaran akan sensitivitas budaya dalam setiap interaksi. Sebagai contohnya, dalam percakapan online, seseorang harus memperhatikan sensitivitas budaya dan menghindari membuat asumsi yang bersifat stereotip terhadap orang lain dari latar belakang budaya yang berbeda.

Kelima, Pengelolaan Waktu dan Perhatian. Teknologi informasi yang terus berkembang juga membawa dampak pada pengelolaan waktu dan perhatian kita. Etika berkomunikasi menuntut kesadaran akan waktu dan perhatian orang lain, serta penghargaan terhadap hak mereka untuk tidak terganggu atau diinterupsi secara tidak pantas. Misalnya, mengirim pesan teks atau email ke seseorang di waktu larut malam tanpa memperhatikan waktu istirahat mereka dapat dianggap kurang etis karena tidak menghargai waktu dan kebutuhan pribadi orang tersebut.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang telah membawa banyak kemajuan dalam cara kita berinteraksi dan berkomunikasi. Namun, untuk memastikan bahwa komunikasi dalam era digital ini tetap etis, penting bagi kita untuk terus memperhatikan dan mempraktikkan nilai-nilai etika berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa, perlindungan privasi, penyebaran informasi, penghargaan terhadap keberagaman, dan pengelolaan waktu dan perhatian. Dengan demikian, kita dapat membangun lingkungan komunikasi yang sehat dan bermanfaat bagi semua orang.