Literasi Digital pada Pemilu 2024
Pemilu 2024 telah berjalan dan menjadikan literasi digital bukan hanya jadi kata kunci yang sering dibicarakan, tapi juga menjadi kebutuhan yang harus dipahami dan dipraktikkan. Literasi digital sebagai panduan yang menavigasi banyaknya informasi di dunia maya. Tanpa itu, kita bisa salah dalam menerima informasi yang sifantnya tidak benar, informasi tidak benar tersebut semakin marak mendekati pemilu.
Saat ini, kita hidup di era di mana informasi bisa diakses dengan sekali klik melalui media sosial, blog, forum, dan situs berita yang menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang. Namun, kemudahan akses ini datang bersama risiko disinformasi dan hoaks yang berpotensi mempengaruhi pandangan politik dan lain sebagainya. Hal itu membuat literasi digital menjadi sangat penting, terutama menghadapi pesta rakyat tahun 2024. Ini bukan hanya tentang bagaimana kita menggunakan teknologi, tapi lebih kepada bagaimana kita memahami, menganalisis, dan menilai informasi yang kita terima setiap hari.
Mengembangkan literasi digital berarti belajar membedakan antara fakta dan opini, memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, dan memahami bagaimana algoritma media sosial mempengaruhi informasi yang dilihat. Dengan pemahaman ini, bisa menjadikan pemilih yang memiliki kecerdasan berdasarkan kebenaran informasi yang diterima, dan tidak mudah terpengaruh oleh kampanye hitam atau propaganda politik. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi digital adalah melalui edukasi. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil bisa berkolaborasi membuat program atau workshop tentang cara mengecek fakta, memahami bias media, dan menggunakan media sosial secara bertanggung jawab. Kampanye-kampanye tentang pentingnya literasi digital juga bisa membantu meningkatkan kesadaran publik.
Selain itu, platform media sosial memiliki peran penting dalam memerangi informasi palsu. Mereka bisa meningkatkan teknologi pendeteksi hoaks dan memberikan label peringatan pada informasi yang belum diverifikasi. Hal ini bisa membantu pengguna membuat keputusan lebih baik tentang informasi yang dapat dipercaya dan dapat dibagikan. Di tengah maraknya informasi dan berita yang kita hadapi setiap hari, menjadi penting bagi kita untuk mengasah kemampuan literasi digital. Ini tidak hanya akan membantu kita membuat keputusan yang lebih tepat saat Pemilu 2024, tapi juga melindungi diri kita dari informasi yang menyesatkan yang bisa mempengaruhi cara kita melihat dunia.
Pemilu 2024 memberikan kesempatan untuk menerapkan praktik literasi digital yang baik dan menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat demokrasi. Dengan meningkatnya kesadaran dan kemampuan literasi digital, pemilih dapat lebih efektif dalam menyaring informasi, mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya, dan akhirnya memberikan suara mereka berdasarkan penilaian yang tepat. Ini akan membantu memastikan bahwa Pemilu 2024 berlangsung dalam suasana yang informatif, adil, dan transparan, memperkuat fondasi demokrasi digital untuk masa depan. Mari kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momen untuk menunjukkan bahwa kita adalah masyarakat yang cerdas digital, yang tidak mudah terpengaruh oleh hoaks dan bisa memilih berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Penulis :
Dr. Asyahri Hadi Nasyuha, S.Kom., M.Kom
Dosen Prodi Sistem Informasi UTDI
Seorang
Akademisi dan Peneliti dengan minat penelitian: Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pakar, Data
Mining, Artificial Intelligence.