Berita

Digital Skill, Kuliah atau Cukup Bootcamp?

10 bulan yang lalu



Dewasa ini marak sekali kita jumpai berbagai platform edukasi yang menawarkan digital bootcamp. Varian harga yang ditawarkan cukup beragam, tergantung materi yang diangkat. Tema yang ditawarkan tentunya juga beragam dan bergerak mengikuti perkembangan dunia IT, baik membahas satu aspek tertentu secara spesifik maupun step by step untuk menjalani profesi di bidang IT. Lantas, apakah kita masih perlu kuliah?


Sebagaimana yang kita ketahui bersama, skill yang diperlukan untuk menjalani profesi di bidang IT ini memerlukan ketelitian dan kemampuan yang mumpuni. Hal ini tentunya tidak hanya bisa diperoleh melalui proses membaca teori semata, tetapi juga melalui proses belajar dan berlatih yang cukup lama. Untuk itu, penting bagi kita untuk menentukan apa langkah yang akan diambil jika ke depannya jika berkeinginan untuk berkecimpung di dunia IT. Memilih perguruan tinggi yang baik dan memiliki sepak terjang yang bagus dalam bidang IT tentunya merupakan prioritas utama. Mengingat perkuliahan bukan hanya sebagai sarana kita menggali potensi diri lebih dalam tapi juga dengan ijazah yang kita dapatkan akan berguna terhadap syarat yang di tentukan oleh berbagai instansi atau perusahaan di mana kita akan berkarir nantinya.


Persaingan kerja di dunia IT di masa kini sangatlah ketat mengingat syarat yang diminta oleh perusahaan makin beragam. Para pencari kerja berlomba-lomba unjuk diri dan keahlian mereka agar dilirik oleh perusahaan. Tentunya modal ijazah saja belum tentu bisa meyakinkan perekrut. Oleh karena itu, mahasiswa kini harus memperkaya wawasan dan melatih skill mereka di kampus sehingga mampu menyesuaikan dengan minat profesi yang diinginkan. Jika memang diperlukan, mahasiswa bisa mengikuti workshop maupun bootcamp yang sesuai dengan minatnya sehingga skill mereka akan bertambah. maka, jika mahasiswa tekun belajar di kampus dan mendalami minat mereka melalui workshop maupun bootcamp, kemampuan mereka dapat dibuktikan melalui ijazah atau certificate yang dimiliki. Hal ini tentunya akan memiliki nilai plus tersendiri di masa depan.


Di sisi lain, persaingan dalam industri khususnya di bidang IT makin ketat pula. Sekarang hampir seluruh sektor industri maupun bidang usaha sudah banyak menggunakan teknologi guna melakukan efisiensi kerja untuk meningkatkan nilai produksinya. Oleh karena itu, keikutsertaan dalam bootcamp bagi seorang profesional tetap diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas diri, kemampuan digitalnya, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak tergerus zaman.


Dalam hal pendidikan, sesungguhnya tidak ada hal yang sia-sia. Namun tentu saja kita perlu tetap memahami apa prioritas kita. Adanya workshop maupun bootcamp memang bisa menjadi pintu masuk kita ke dunia IT. Namun kita juga harus tahu untuk memahami dunia IT secara menyeluruh tentunya perlu memahami dasar-dasar keilmuannya melalui pembelajaran di bangku perguruan tinggi. Mungkin masih banyak yang belum memiliki kesempatan untuk kuliah sehingga jika punya kesempatan kuliah pergunakan kesempatan itu sebaik mungkin karena tentunya kita paham bahwa di masa kini hampir segala sesuatu hal sudah begantung pada teknologi. Jadi tidak perlu ragu lagi untuk berkuliah di bidang teknologi.

 



Nama : Cucut Hariz Pratomo
Lulus S2 : 2021 Teknologi Informasi dari Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI /Dahulu STMIK Akakom)
Lulus S1 : 2018 Informatika dari Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI /Dahulu STMIK Akakom)
Bekerja: Dosen Universitas Muhammadiyah Karanganyar sejak 2021



Berita Lainnya

Kursus via Daring, STMIK Akakom Kerja Sama dengan Coursera
Kursus via Daring, STMIK Akakom Kerja Sama dengan Coursera

4 tahun yang lalu

STMIK Akakom bekerja sama dengan Coursera untuk melakukan kursus via daring. Ini dilakukan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran ditengah pandemi Covid-19. ...

Selengkapnya
Bantuan 230 Masker Buatan Mahasiswa STMIK Akakom untuk Ojol GRAB
Bantuan 230 Masker Buatan Mahasiswa STMIK Akakom untuk Ojol GRAB

4 tahun yang lalu

Kamis, 23 April 2020 STMIK Akakom memberikan bantuan 230 masker kepada Grab Indonesia. Bantuan ini diterima langsung oleh Manajer Kota Grab Indonesia Regional ...

Selengkapnya
Pandemi COVID 19, STMIK Akakom Bagi-bagi Sembako bagi Mahasiswa STMIK Akakom yang Tidak Pulang Kampung.
Pandemi COVID 19, STMIK Akakom Bagi-bagi Sembako bagi Mahasiswa STMIK Akakom yang Tidak Pulang Kampung.

4 tahun yang lalu

Wabah pandemic COVID -19 sudah sangat berdampak bagi masyarakat. Terkait hal tersebut Yayasan Pendidikan Widya Bakti sebagai Penyelenggara, dibantu oleh ...

Selengkapnya