YOGYAKARTA - Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) yang dahulu bernama STMIK Akakom telah berkembang begitu pesat. Dari yang dahulu menggunakan diskette yang hanya berkapasitas kilobyte kini telah berkembang menjadi teknologi penyimpanan awan (cloud storage) berkapasitas exabyte.
Seperti yang disebutkan oleh Rektor UTDI, Ir. Totok Suprawoto, MM MT “Pergantian Akakom menjadi UTDI ini tidak hanya sekadar nama, melainkan sebuah upaya menjawab tantangan jaman yang berubah semakin cepat. Dengan berubah menjadi universitas, ia berharap mahasiswa dapat lebih mampu berpikir secara multidisiplin dengan tetap berfokus pada pengembangan teknologi digital,”
Saat banyak orang masih mengidap phobia terhadap komputer, dahulu ia sudah belajar pemrograman menggunakan punched card. Sebelum UTDI memiliki komputer sendiri, ia dulu ikut praktikum di UGM. “Kami praktikum di UGM menggunakan komputer mainframe hard disk 2 GB. Saat itu masih mengalami membuat program punched card. Berebut teman-teman dari UGM. UGM dapat itu tahun 1978,” jelas mahasiswa UTDI angkatan pertama ini.
Baru pada tahun 1981 UTDI memiliki Apple 2A dan IBM Compatible. Dari perkembangan ini sampai sekarang berbagai produk telah dikembangkan oleh UTDI, salah satunya aplikasi Registrasi Destinasi Wisata (Resideswita). Aplikasi ini memiliki tujuan untuk mendata keberadaan dan kondisi obyek wisata di wilayah Kabupaten Bantul. Ada pula Bantul Online Shop (BOS), marketplace yang dikembangkan untuk membantu pelaku UMKM memasarkan produknya.
Jadi bisa dibilang jika Totok Suprawoto sudah ikut mengawal perubahan dari Akakom kemudian menjadi STMIK Akakom lalu kini UTDI. dari mulai jadi mahasiswa, asisten dosen, dosen, sampai kini jadi rektor. Ditengah kesibukannya menjalani amanah sebagai Rektor UTDI, ia juga dipercaya sebagai asesor di bidang informatika Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Berita
Rektor UTDI : Kawal Teknologi Digital, dari Disket Sampai Cloud Storage
2 tahun yang lalu
Berita Lainnya
Kursus via Daring, STMIK Akakom Kerja Sama dengan Coursera
4 tahun yang lalu
STMIK Akakom bekerja sama dengan Coursera untuk melakukan kursus via daring. Ini dilakukan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran ditengah pandemi Covid-19. ...
SelengkapnyaBantuan 230 Masker Buatan Mahasiswa STMIK Akakom untuk Ojol GRAB
4 tahun yang lalu
Kamis, 23 April 2020 STMIK Akakom memberikan bantuan 230 masker kepada Grab Indonesia. Bantuan ini diterima langsung oleh Manajer Kota Grab Indonesia Regional ...
SelengkapnyaPandemi COVID 19, STMIK Akakom Bagi-bagi Sembako bagi Mahasiswa STMIK Akakom yang Tidak Pulang Kampung.
4 tahun yang lalu
Wabah pandemic COVID -19 sudah sangat berdampak bagi masyarakat. Terkait hal tersebut Yayasan Pendidikan Widya Bakti sebagai Penyelenggara, dibantu oleh ...
Selengkapnya