Kebutuhan tenaga kerja teknologi informasi dengan skill yang memenuhi standar industri sangat sulit terpenuhi saat ini. Dalam setiap pagelaran jobfair hanya sebagian kecil yang dapat memenuhi standar perusahaan IT. STMIK AKAKOM Yogyakarta yang diwakili oleh Ibu Dra. Syamsu Windarti, M.T., Apt., dan Bapak Robby Cokro Buwono S.Kom., M.Kom., menghadiri sebuah pertemuan yang diinisiasi oleh Jogja Digital Valley (JDV). Pertemuan yang diadakan selasa (21/03) ini dihadiri oleh beberapa perguruan tinggi di sekitar jogja dan perusahaan startup. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan dunia pendidikan dengan industri IT, mempelajari lebih dalam mengenai jobfair yang umumnya pernah dilaksanakan, dan menjaring feedback / saran dari institusi dan perusahaan.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Syamsu Windarti menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi dengan JDV dan perusahaan startup dalam membina komunitas di STMIK Akakom dalam bentuk bootcamp atau kegiatan yang dapat memberikan wawasan dan peningkatan skill mahasiswa sehingga ketika lulus dapat memenuhi standar kebutuhan industri.
Jogja Digital Valley dalam beberapa waktu kedepan akan merencakan mengadakan model jobfair yang berbeda, sehingga diharapkan feedback dari institusi pendidikan dan perusahaan startup dapat menjadi jalan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang siap bekerja di Industri IT.
Berita
STMIK Akakom Yogyakarta Mengikuti Pertemuan Dengan Startup di Jogja Digital Valley
7 tahun yang lalu
Berita Lainnya
Kunjungan Guru Guru Program Keahlian Ganda TKJ dan RPL
7 tahun yang lalu
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan juga sebagai salah satu program diklat program keahlian ganda, sebanyak 50 orang guru guru, Rabu 17 Mei ...
SelengkapnyaKunjungan Industri SMK Sukawati Gemolong
7 tahun yang lalu
Metode pembelajaran yang diberikan setiap sekolah untuk siswa-siswinya memiliki cara yang berbeda-beda. Salah satunya dengan program campus visit atau kunjungan ...
SelengkapnyaKunjungan Industri SMK HUTAMA TERPADU Kota Bekasi
7 tahun yang lalu
Dunia teknologi berkembang dengan cepat, sehingga siswa belum cukup wawasan untuk menanggapi percepatan teknologi tersebut. Setiap sekolah memiliki cara tersendiri ...
Selengkapnya