STMIK AKAKOM sebagai salah satu Sekolah Tinggi Terbaik di Jogja tahun ini mengalami banyak perubahan, selain logo brand, desain brand web kampus, juga terdapat pergantian struktur organisasi kampus. Pada Senin, 29 Januari 2018 menjadi salah satu moment penting bagi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Komputer (STMIK) AKAKOM, karena pada hari tersebut telah terjadi Pelantikan dan Prosesi Serah Terima Jabatan KETUA STMIK AKAKOM Yogyakarta periode 2018-2022 dari Cuk Subiyantoro, S.Kom., M.Kom,. kepada Ir. Totok Suprawoto, M.M., M.T. Prosesi ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika baik dosen, karyawan, dan perwakilan mahasiswa. Kegiatan ini pun juga dihadiri oleh seluruh perusahaan rekanan STMIK AKAKOM.
Ir. Totok Suprawoto, M.M., M.T. yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Admisi dan Kerja Sama ini dilantik sebagai Ketua STMIK AKAKOM menggantikan Cuk Subiyantoro, S.Kom., M.Kom, yang telah habis masa jabatannya sebagai Ketua STMIK AKAKOM periode 2014-2018 di Balai Lantip, Kompleks Kampus STMIK AKAKOM.
Menurut Ketua Umum Yayasan Pendidikan Widya Bhakti Jogja Teguh Wiyono Budi Prasetyo, STMIK AKAKOM telah mengalami banyak perubahan selama kepemimpinan Cuk Subiyantoro, S.Kom., M.Kom, seperti meningkatnya pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, serta peningkatan fasilitas, kerjasama luar negeri dan kenaikan peringkat akreditasi.
STMIK Akakom telah memiliki rencana jangka panjang, yaitu pada tahun 2030 diharapkan STMIK AKAKOM akan menjadi lembaga yang adaptif terhadap perkembangan dan menuju perguruan tinggi bertaraf internasional. Pihaknya menarget dapat dikenal masyarakat luas serta menghasilkan lulusan yang unggul dalam penguasaan teknologi, serta mengembangkan organisasi. Struktur organisasi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan, mulai dari membuat birokrasi yang pendek, sederhana, dan cenderung mendatar. “Kekuatan organisasi ini tercermin dalam kecepatannya, fleksibel, tidak mahal dalam pengelolaan,” ungkap Bapak Teguh Wiyono Budi Prasetyo.
Selain itu Koordinator Kopertis Wilayah V Bambang Supriyadi juga turut mengapresiasi suksesi kepemimpinan di STMIK AKAKOM. Menurutnya, menjadi pimpinan perguruan tinggi, tidak bisa hanya sekedar terpilih, namun harus berjuang untuk memajukan agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Mengingat tidak semua lulusan bisa diterima kerja, bahkan secara statistik angka pengangguran dari perguruan tinggi relatif besar.