Terbitan

Teknologi Digital untuk Ekonomi Hijau Indonesia

  • Penerbit KEDAULATAN RAKYAT
  • Tanggal Terbitan 03-05-2024
Teknologi Digital untuk Ekonomi Hijau Indonesia

Teknologi Digital untuk Ekonomi Hijau Indonesia

 


Endar Kusmarwanto, S.T., M.B.A.
Dosen Prodi Bisnis Digital
Universitas Teknologi Digital Indonesia (Dahulu STMIK AKAKOM)
 
Bidang Keminatan :
Digital Marketing, Manajemen Bisnis

 

 

Pemilu 2024 sudah berakhir dan telah disahkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk lima tahun ke depan. Apabila kita mengingat kembali, tentunya masih teringat dengan program masing-masing pasangan calon presiden, termasuk dalam beberapa debat resmi. Salah satu program yang harus diusung oleh tiap pasangan calon presiden adalah mengenai program Ekonomi Hijau. Selain dari program calon presiden saat itu, sebenarnya Indonesia telah memiliki komitmen untuk mengurangi emisi karbon tertuang dalam UU No. 71 Tahun 2021 dan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 dengan menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca dalam negeri, sekitar 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030 seperti yang dijelaskan pada laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. Namun demikian belum semua masyarakat mengetahui apa itu ekonomi hijau.

 

Mengutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ekonomi Hijau merujuk pada sistem ekonomi yang rendah bahkan tidak ada emisi karbon terhadap lingkungan, menghemat sumber daya alam, dan menjunjung nilai keadilan sosial. Dalam ekonomi hijau, nilai lingkungan dan berkelanjutan dianggap penting dan diintegrasikan ke dalam keputusan ekonomi. Di sisi lain, dalam ekonomi konvensional, seringkali aspek dampak lingkungan tidak menjadi perhatian demi keuntungan ekonomi jangka pendek. Jadi, perbedaan mendasarnya adalah pendekatan terhadap lingkungan dan keberlanjutan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

 

Perlu adanya adopsi beberapa teknologi untuk mempercepat program ekonomi hijau tersebut agar sesuai target. Salah satu teknologi yang penting untuk diadopsi adalah teknologi digital. Beberapa contoh peran teknologi digital untuk ekonomi hijau sebagai berikut; (1) Cloud computing. Salah satu raksasa teknologi yakni Google, mengklaim layanan berbasis cloud mereka secara signifikan lebih hemat energi daripada sistem server tradisional yang biasanya dikelola sendiri oleh perusahaan, sehingga menghasilkan penghematan energi dan mengurangi emisi karbon. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam teknologi cloud computing memungkinkan perusahaan hanya menggunakan sumber daya yang hanya mereka butuhkan saja dan dapat dijalankan secara lebih efisien karena sumber daya dapat dibagi oleh banyak pengguna. (2) Smart transport atau sistem transportasi cerdas yang dapat melakukan efisiensi transportasi publik maupun transportasi logistik pada perusahaan. Sistem transportasi cerdas  dapat menganalisis pola lalu lintas, gaya mengemudi dan mengoptimalkan rute perjalanan.  Maka, kemacetan lalu lintas dapat diminimalkan, konsumsi bahan bakar dan risiko kerusakan kendaraan pun bisa ditekan. Meskipun saat ini memasuki tren kendaraan listrik, namun kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) masih mendominasi hingga beberapa tahun ke depan, sedangkan BBM merupakan salah satu biaya terbesar dalam transportasi. (3) Pertanian presisi atau precision agriculture. Pendekatan dalam bidang pertanian termasuk perikanan dan peternakan yang menggunakan beberapa teknologi seperti sensor dipadukan dengan internet of things (IoT), sistem informasi geografis, citra satelit, drone, dan perangkat lunak analitik menganalisis data tentang kondisi lahan pertanian secara akurat. Dampak positifnya, pertanian akan lebih menghemat air, pupuk dan penggunaan pestisida secara terukur. Di Indonesia sudah berdiri beberapa perusahaan rintisan yang bergerak pada bidang ini seperti eFishery dan JALA. Perusahaan tersebut menghadirkan teknologi sistem pakan ikan/udang otomatis dan terukur serta pemantauan kualitas air secara real time. Ada juga ARIA, perusahaan dalam negeri yang menyediakan solusi pemetaan lahan pertanian serta penyemprotan pestisida menggunakan teknologi drone.

 

Dengan demikian, hadirnya teknologi digital dipadukan dengan teknologi dan disiplin ilmu yang lain, maka program ekonomi hijau pemerintah dapat tercapai dan hal yang terpenting adalah Indonesia akan lebih sehat karena kondisi ekonomi dan lingkungan kita menjadi lebih baik serta para talenta digital menjadi tertantang turut serta berkontribusi dalam mewujudkannya.